watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

PERTAMA KALI BERTIGA


Istriku, Della dan aku telah berumah tangga
selama beberapa tahun lamanya dan sering
dalam tahun-tahun perkawinan kami tersebut
aku berfantasi tentang dia bercinta dengan pria
lain. Seorang pria sempurna yang
menyetubuhinya dengan hebat dan membuat
istriku mengerang keenakan menikmatinya.
Dalam setahun belakangan ini, aku selalu
mengungkapkan fantasiku ini ketika berada di
atas ranjang dan kurasakan dia selalu menjadi
lebih bergairah karenanya dan akan diikuti
dengan permainan seks yang liar dan ledakan
multi orgasme setiap kalinya. Masalahnya, jika
diluar area ranjang Della tidak pernah mau
mendiskusikan hal tersebut denganku, yang hal
itu membuatku cukup merasa frustrasi. Jika aku
berusaha untuk mengajak dia untuk
mendiskusikannya dia langsung marah dan
pergi. Della memang seorang wanita dengan
latar belakang keluarga yang sangat ketat
pendidikan agamanya.
Istriku Della saat ini berusia 35 tahun. Tinggi dan
berat badannya yang rata-rata tetap terjaga
bentuknya karena rutinnya dia pergi ke pusat
kebugaran dua kali dalam seminggu.
Payudaranya juga sedang-sedang saja, tapi dia
memiliki puting susu yang cukup besar saat
gairahnya terbakar. Dan yang paling membuatku
bangga beristrikan dia adalah wajahnya yang
sangat manis dan teramat menarik, disamping
kepribadiannya yang baik dan senyumannya
yang selalu dapat meredakan amarahku. Dia
juga seorang pasangan bercinta terbaik yang
pernah kudapatkan.
Akhirnya, kuputuskan agar fantasiku tentang dia
bercinta dengan pria lain dapat terwujud, aku
harus mencoba cara yang berbeda dengan jalan
yang kupakai selama ini. Aku tahu dia sangat
selektif terhadap pria. Maksudku selama
perkawinan kami aku ingat ada sekitar empat
atau lima pria lain yang mampu menarik
perhatiannya. Kesemuanya dengan kepribadian
yang unik, dapat kukatakan begitu, tinggi, gagah,
dan menarik. Hasilnya, setelah sedikit ‘kembali
ke masa lalu’, aku akhirnya menjatuhkan
pilihanku pada seorang pria berumur sekitar tiga
puluhan yang aku yakin memenuhi deskripsi
tentang seorang pria yang dapat menarik
perhatian Della. Aku bertemu dengannya saat
sedang berkeliling di seputar kota. Namanya
Thomas, dia sangat gagah dan tinggi dengan
kulit yang kecoklatan, dan sangat menarik
menurutku. Satu hal yang dapat menarik
perhatian Della dari Thomas adalah tak hanya dia
seangat menarik dan berkharisma, dia seorang
pria bertipe jantan dan ‘jalanan’ yang
sangat kontras dengan kami yang berpendidikan
dan mapan.
Di salah satu kafe di sudut kota, waktu pertama
kali bertemu dengan Thomas, kukeluarkan
selembar foto Della dan mengatakan padanya
kalau aku ingin agar dia bercinta dengan Della.
Dia menyukai fotonya dan kalau dia bersedia,
syaratnya dia boleh bercinta dengannya sesuai
gayanya, tapi pertama-tama kami harus
membuat Della bersedia melakukannya.
Kami membuat sebuah rencana agar Thomas
dan Della dapat bertemu, disamping rasa takutku
kalau Della takut dan marah dan semua kerja
kerasku ini akan sia-sia. Akhirnya kami
memutuskan kalau dia akan datang ke rumah
besok malamnya dan pura-pura menjadi
seorang teman lama yang sekian tahun tak
pernah bertemu dan sedang singgah di kota ini
dan mampir sejenak di rumahku.
Malam yang kunantikan serasa tak kunjung tiba,
aku tenggelam dalam hayalanku
membayangkan bagaimana malam tersebut
akan berlangsung. Disamping rasa takutku kalau
Della akan marah besar padaku karena telah
menyusun rencana ini tanpa persetujuannya,
aku lebih takut kalau dia tak bersedia
berhubungan seks dengan Thomas. Kuhabiskan
waktu untuk menyalakan lilin, menghidupkan CD
player dan memilih lagu yang tepat untuk
menjaga situasi hatinya. Kemudian kubujuk dia
agar memakai sepatunya yang berhak tinggi
yang selalu membuatku bergairah saat bercinta
dengannya. Kurebahkan dia di atas karpet lantai
ruang keluarga dan mulai mencumbu vaginanya
selama kurang lebih 15 menit hingga dia
mendapatkan orgasme pertamanya. Dia mulai
hanyut dalam irama yang aku buat, dengan
cepat jadi sangat basah saat aku mulai
menyetubuhinya dengan gerakan lambat dan
panjang. Aku mulai khawatir tak mampu
bertahan lebih lama lagi. Saat orgasmenya yang
kedua mulai datang lagi akhirnya terdengar
Thomas mengetuk pintu depan.
Ketukan itu membuatnya langsung bangkit
dengan sedikit ketakutan dan langsung bertanya
siapa yang mengetuk itu, saat itu sekitar pukul 10
malam. Aku tak tahu, jawabku tapi aku akan
segera mencari tahu dan mengusirnya pergi. Dia
segera merapikan pakaiannya dan kutenangkan
dia, aku tak akan mengijinkan siapapun masuk
kemari, maka dia kembali rebah di karpet
menggosok kelentitnya menungguku kembali
dan menyelesaikan apa yang telah kami mulai
tadi.
Kubuka pintu dan menjumpai Thomas berdiri di
sana dengan maskulin dan mata yang
bercahaya. Kukedipkan mataku padanya dan
segera menyuruhnya masuk dengan tenang.
Kubisikkan padanya agar segera ke ruang
keluarga. Saat ini Della pasti sudah mendengar
kedatangan kami.
Kami berjalan memasuki ruang keluarga dan
kuperkenalkan Thomas pada Della yang duduk di
sana memandanginya untuk beberapa waktu,
bertanya-tanya siapa gerangan pria ini… dan apa
yang sebenarnya sedang terjadi? Lalu dia
memandangku, dan berbalik memandangi kami
berdua bergantian. Aku takut dia akan marah tapi
dia mengejutkanku dengan tenangnya berdiri
membiarkan pakaiannya yang berantakan tadi
terjatuh dikarpet. Dan kemudian berjalan
mendekat lalu memberi Thomas sebuah pelukan
sebelum kembali berbalik lagi dengan pantat dan
payudaranya yang bergoyang saat dia berjalan
untuk duduk di karpet itu lagi. Belakangan aku
tahu kalau dia sudah menyadari saat aku
menjawab ketukan pintu itu kalau semua ini
sudah aku rencanakan. Saat pertama kali dia
melihat Thomas, dia tahu kalau aku menunggu
pria ini datang untuk bercinta dengannya. Dia
akhirnya memutuskan untuk melakukannya saat
mengetahui kalau Thomas seorang pria yang
mampu menarik hatinya dan dia sudah siap
untuk itu…
Setelah dia duduk di atas karpet, kami bertiga
akhirnya juga duduk di atas karpet sekitar satu
jam agar merasa nyaman berbicara tentang
sesuatu selain seks meskipun kami dapat
merasakan aura seksual semakin terbangun naik.
Della duduk dengan tenang meskipun hanya
memaki sepatu bertumit tingginya dan
payudaranya yang terpampang dengan bebas di
depan kami berdua dengan sangat menggoda.
Aku memergoki Thomas selalu memandangi
payudaranya. Dapat kukatakan Della menikmati
pengalaman ini karena dia juga malah
menggoda kami berdua dengan mengatakan
kalau wajah kami merah dan terangsang. Dia
terlihat sangat santai dan mengontrol situasi ini,
yang itu sangat membuatku tekejut.
Dapat kulihat tonjolan besar di celana Thomas.
Ukuran penis di baliknya terlihat besar
(belakangan Della bilang padaku dia menyadari
hal itu juga dan itu membuatnya sangat
terangsang, membantunya memutuskan untuk
bercinta dengan Thomas). Tidak ada seorangpun
yang tergesa-gesa meskipun aku sangat ingin
melihat Thomas berada diantara pahanya
mengocoknya berulang-ulang untuk
memberinya multi orgasme. Della kelihatan
sangat menikmati setiap waktunya dan
melakukannya dengan perlahan dan itu semakin
membuatku frustrasi. Ini diambang titik dimana
aku mengharapkan fantasiku menjadi nyata.
Saat Della akhirnya benar-benar merasa
nyaman, dia rebah tengkurap dan meminta agar
punggungnya dipijat. Ini adalah tanda yang kami
tunggu-tunggu dan dalam keadaan ini tak
mengejutkanku jika Della lah yang mengambil
inisiatif tersebut. Dengan cepat aku memberi
Thomas kesempatan memberi pijatan pada paha
dan pantat Della, sedangkan aku dengan
berdebar-debar terfokus pada leher dan
bahunya. Kubiarkan Thomas memberikan akses
menyeluruh terhadapnya.
Thomas mulai membelai pahanya dengan
lembut. Setelah beberapa saat tangannya mulai
bergerak naik hingga semakin mendekati
vaginanya. Terlihat tubuh Della sering
menggelinjang, tapi lalu dengan cepat Della
menyembunyikan reaksinya tersebut. Setelah
beberapa menit kemudian Thomas
memindahkan sasarannya dan mulai meremasi
pantat Della dengan kedua tangannya. Dapat
kulihat area di sekitar vagina Della sudah menjadi
basah saat Thomas menjalankan aksinya.
Akhirnya, Thomas kembali pada gerakan
awalnya tadi pada bagian dalam paha Della dan
membiarkan jarinya berada di dekat vaginanya.
Dia benar-benar tahu apa yang sedang
diperbuatnya dan dia tahu reaksi yang
diberikannya terhadap Della yang mulai
menekankan pinggulnya dengan pelan ke karpet.
Mereka berdua terlihat sangat menikmati
permainan kucing dan tikus ini. Dapat kulihat
penis Thomas mendesak keluar dari celananya
dan membuat celananya seakan hendak robek
karenanya. Dengan cepat diturunkannya risleting
celananya dan segera mengeluarkan penis itu.
Akhirnya dia tak mampu menahannya lebih
lama lagi dan bergerak menaiki tubuh Della dan
mulai menggosokkan penisnya naik turun di
belahan pantat Della. Dapat kukatakan Della
berada dalam dunianya sendiri saat ini, dan jika
aku pernah berfantasi tentang dia yang bercinta
dengan pria lain, mereka mewujudkannya saat
ini. Della sangat sensitive perasaannya saat
bercinta dan dia bisa merasakan betapa besar
dan kerasnya penisnya yang menekan pada
pantatnya itu. Dengan pelan Della mulai
menggoyangkan pantatnya pada penis itu
dengan mata terpejam, tapi apa yang tergambar
pada wajahnya memberitahukanku betapa apa
yang tengah dirasakannya sungguh
menakjubkan.
Tak lama kemudian, kulucuti pakaianku dan
bergerak ke sofa didepan Della. Dengan cepat
Della bengkit dan dengan bertumpukan kedua
lengan dan kakinya dia mulai menghisap
penisku. Della sungguh sangat terbakar
gairahnya, dimasukkannya seluruh batang
penisku hingga menyodok di tenggorokannya.
Dengan posisinya itu membuat pantat Della tepat
berada di depan Thomas. Della sepertinya
memang menginginkan Thomas berada di
belakangnya, berada tepat di belakang vaginanya
yang sudah gatal. Aku tahu Della terlalu malu
untuk ‘meminta’ begitu juga denganku
agar Thomas segera menyetubuhinya dan
dengan cara inilah Della mengungkapkannya…
Thomas mulai membuat langkah pertamanya!
Aku mengisyaratkan pada Thomas untuk
melepaskan sisa pakaian yang masih melekat di
tubuhnya. Aku tahu dia memiliki tubuh yang
tegap, tapi saat dia melepaskan pakaiannya,
tubuhnya terlihat sangat menakjubkan bagiku.
Aku tahu Della juga akan menyukai bentuk
tubuhnya Thomas dan apalagi penis besarnya
itu nanti saat dia memalingkan wajahnya ke
belakang melihatnya.
Penis Thomas perlahan tumbuh membesar saat
dia melepaskan pakaiannya. Kupegang bahu
Della, mengehentikan hisapannya pada penisku,
dan menyuruhnya berbalik menghadap pada
Thomas yang berlutut di hadapannya. Rasa
cintaku padanya sungguh meluap saat ini. Dia
menerima Thomas dan menggenggam bola
zakarnya dengan tangannya yang halus dan
memasukkan penis Thomas yang masih belum
erkesi penuh ke dalam mulutnya. Penis Thomas
dengan cepat mengeras dalam mulutnya. Dia
suka menghisap penisku hingga ke
tenggorokannya, tapi saat dia mencoba untuk
memasukkan penis Thomas sampai ke
tenggorokannya, dapat kulihat dia mengalami
kesulitan dengan ukurannya, dan dia hampir
tersedak untuk beberapa waktu. Tapi itu malah
membuatnya semakin terangsang dan dia terus
berusaha memasukkan penis Thomas ke dalam
sampai tenggorokannya dapat beradaptasi
dengan ukurannya. Belakangan Della
menceritakan padaku, jika saja ukuran penis
Thomas se inchi saja lebih panjang, dia tak
mungkin dapat menampungnya. Saat Della
sibuk dengan ‘pekerjaannya’, kusingkirkan
lepas celana dalamnya dan mulai menggosok
vaginanya dari belakang. Salah satu fantasi
terbesarku adalah menggosok Della saat dia
menghisap penis besar pria lain dan sekarang
aku tahu aku sangat menyukainya. Aku lihat
Della sangat asyik dengan ‘pekerjaannya’.
Kehangatan cengkeraman dinding vagina Della
langsung kurasakan begitu kulesakkan penisku
ke dalamnya.
Aku mengayun pelan, kedua tanganku
memegangi pinggulnya agar penisku dapat lebih
dalam masuk ke dalam vaginanya saat tengan
Thomas berada pada kepala Della menggerakkan
seperti keinginannya saat dia menyetubuhi mulut
Della. Dalam waktu yang bersamaan aku
menyetubuhi Della dengan lembut dari arah
belakang, Thomas menggoyangnya dengan
keras, memasukkan batang penisnya sedalam-
dalamnya ke mulutnya dengan tangannya
menahan gerakan kepala Della. Della tersedak
waktu Thomas berusaha merangsak semakin
dalam. Aku dapat mendengar suara kekurangan
nafasnya itu, tapi seperti seorang ‘jalang’
yang baik Della tak berhenti dan aku mulai dapat
mendengar lenguhannya diantara suara
nafasnya yang tersedak saat dia
menggoyangkan pinggulnya mengimbangi
ayunanku.
Dengan semua yang tengah berlangsung ini dan
pemandangan Thomas yang sedang
menyetubuhi mulut Della, membuatku tak
memerlukan waktu lama untuk berejakulasi di
dalam tubuhnya, melumuri dinding vagina Della
dengan semburan spermaku. Rasanya seperti
kudapatkan orgasme terbesar dalam hidupku.
Bisa kulihat orgasmeku dan oral yang diberikan
Della mendekatkan orgasme Thomas. Aku ingin
menyaksikan Thomas menyetubuhi Della dan
keluar dalam vaginanya, maka dengan cepat aku
segera bangkit dan menyuruh Della naik ke atas
sofa, merangkak untuk baralih menghisap
penisku, agar Thomas dapat menyetubuhinya
dari belakang. Akan selalu kuingat saat Thomas
menyelipkan penisnya ke vagina Della, seperti hal
itu berhenti untuk beberapa waktu. Ini adalah
fantasi yang sudah lama kudambakan.
Yang membuatku kagum adalah betapa
cepatnya gerakan Thomas yang sudah berada di
belakang Della dan langsung melesakkan
penisnya ke dalam vaginanya. Sepertinya dia
hanya mengenal satu kecepatan, dan itu adalah
mendorong masuk dengan cepat dan keras. Aku
tak tahu apa dia pernah berpikir kalau kami akan
menghentikannya menyetubuhi Della, atau kami
menyuruhnya untuk memakai kondom terlebih
dulu. Sebelum kami sempat bereaksi dengan apa
yang dilakukannya dia sudah berada di belakang
Della dengan sekejap. Dan seperti yang Della
katakan padaku kemudian… Thomas bukannya
memasukkan penisnya… Dia menghentakkan
seluruh batang penisnya ke dalam vaginanya
dengan hanya sebuah dorongan saja. Della juga
mengungkapkan padaku kalau dia belum pernah
meraskan sebuah penis yang begitu besar,
begitu nikmat, dan belum pernah merasa terisi
penuh seperti yang dirasakannya akibat penis
Thomas saat itu, saat dia melesakkannya dari
belakang. Itu membuat nafas Della terhenti
sejenak dan dia memutuskan tak perduli apa
Thomas memakai kondom atau tidak, atau
kalau-kalau dia bisa jadi hamil karenanya. Della
ingin dia menyetubuhinya dan merasakan dia
menghantam dinding vaginanya dengan penis
besarnya tersebut (dan Della belakangan juga
menambahkan kalau dia suka dengan bola
zakarnya, yang lebih besar dan lebih berat dari
milikku dan lebih jauh menggantung, hingga
saat dia sedang menyetubuhinya, kantung bola
zakarnya itu akan menampar kelentitnya yang
membuatnya menggelinjang kegelian).
Tak perlu dikatakan lagi menyaksikan momen ini
dan melihat ekspresi wajah Della saat dia
menghisapku mendorongku dengan cepat ke
batas akhir untuk yang kedua kalinya. Sepertinya
aku keluar lebih keras dan lebih lama dari yang
pernah kualami, yang menyebabkan Della
membuka matanya dan menatapku dengan
mimik yang lucu. Aku terus mengisi mulutnya
dengan berjuta sperma yang dihisap dan
ditelannya. Sebuah pengalaman pertama dalam
hidupku yang sangat menguras staminaku dan
membuat aku dua kali orgasme dengan
hebatnya.
Saat aku berejakulasi dalam mulut Della, Thomas
menyetubuhinya dengan keras dan cepat dari
belakang. Aku bangkit dan menyingkir dari
medan pertempuran mereka, dengan cepat
Thomas langsung membalikkan tubuh Della agar
rebah pada punggungnya. Lalu Thomas kembali
memasukkan penisnya yang terlihat semakin
bertambah besar saja, dan mereka mulai
berciuaman dengan rapat, kaki Della berada di
bahu Thomas. Dengan kaki Della yang berada di
bahunya, Thomas mulai mengayun dengan
tenaga yang tak pernah kubayangkan
sebelumnya. Lengan Della melingkari leher
Thomas saat dia menghentak tubuhnya.Saat itu aku ingin menghentikan Thomas dan
menyuruhnya agar memakai kondom agar Della
tidak hamil. Tapi saat kulihat mereka berdua,
dapat kulihat bahwa Della sudah terlalu jauh untuk
dihentikan dan Thomas tengah berada dalam
iramanya yang tak kutemukan celah untuk
menghentikannya sebentar. Setelah beberapa
menit melihat mereka berdua bergerak semakin
keras, itu membuatku semakin terangsang
hingga tak mampu berkata apapun, apalagi Della
tak pernah meminta Thomas untuk memakai
kondom. Mungkin saat ini bukan masa suburnya
atau dia bahkan tak memusingkan hal itu.
Disamping itu, hal ini sangat liar dan seksi
bercampur menjadi saru menyaksikan seorang
pria asing menyetubuhi istriku tepat di depan
mataku sendiri… dan di rumahku sendiri…
dengan seijinku. Kepala Della terlempar ke sana-
kemari dan kedua kelopak matanya terpejam
rapat saat dia dengan rela membiarkan Thomas
menyetubuhinya. Yang membuatku sedikit
terkejut ternyata jika Della sedang berada di
puncak gairahnya, dia bias mengumpat sepeti
seorang wanita jalang dan saat dia tahu Thomas
akan segera orgasme dia menyuruhnya agar
keluar jauh di dalam vaginanya! Aku hanya duduk
di samping mereka, melihat, tapi aku tahu kalau
aku mengingatkan Della tentang kondom, itu akan
merusak semuanya dan dia akan sangat marah.
Belakangan dia mengatakan kalau itu terasa
sangat aneh merasakan penis Thomas mengisi
penuh vaginanya tanpa kondom. Setiap Thomas
mendorong, rasanya dia mendapatkan sebuah
orgasme kecil. Saat akhirnya Thomas orgasme,
dia dapat merasakan penisnya berdenyut
meledakkan spermanya, dan spermanya
menghantam jauh ke tempat yang belum pernah
diraskannya sebelumnya. Waktu Thomas mulai
oberejakulasi, Della mengerang keras, dia dapat
merasakan penisnya menjadi bertambah besar,
dan dia semakin keras menjerit merasakan
sperma Thomas mengahantam jauh di dalam
tubuhnya. Della mendapatkan orgasmenya
sendiri karenanya, tubuhnya bergetar hebat, dia
menyentakkan pinggulnya semakin merapat pada
tubuh Thomas agar dia semakin masuk ke
dalam.
Ini membuatku terangsang sekaligus membuatku
takut. Belakangan Della meyakinkanku kalu saat itu
memang dia sedang tidak dalam masa suburnya
dan syukurlah ternyata dia benar.
Ini adalah permulaan dari serangkaian
persetubuhan yang panas dan setiap kalinya tak
kurang dari empat jam non stop kecuali untuk
mandi berendam dengan air panas.
Saat Thomas orgasme, dia rebah pada
punggungnya tapi Della tak mengijinkannya
beristirahat. Rambutnya terlihat basah oleh
keringat melekat pada wajah, leher dan bahu dan
dadanya yang semuanya terlihat bersemu merah
setelah mendapatkan begitu banyak orgasme.
Setiap saat spermanya akan meledak, Della segera
menghisap penisnya jauh ke dalam
tenggorokannya hingga penisnya mengeras
kembali. Dengan penis besarnya tersebut,
Thomas tak banyak mendapatkan wanita yang
dapat menghisap penisnya hingga jauh ke dalam
tenggorokan, maka setiap Della berusaha
memasukkan penisnya ke dalam tenggorokannya
membuat Thomas bergairah dan ereksi segera.
Della belakangan mengatakan kalau dia belum
pernah meraskan penis yang terasa begitu
lembut dalam mulutnya.
Yang membuat Della begitu bergairah saat
berhubungan seks dengan Thomas adalah
kenyataan bahwa Thomas mampu
menyetubuhinya dengan sangat keras. Dan juga
Thomas selalu menampar bongkahan pantat
Della setiap kali dia mengayun sampai pantatnya
merah dibuatnya. Serta gigitannya pada putting
Della yang sangat sensitive, yang hanya dengan
menggosoknya saja dapat memberinya
orgasme, sangat menaikkan kenikmatannya. Della
selalu menyuruhku agar berbuat lebih keras lagi
terhadapnya saat bercinta tanpa harus menjadi
kejam. Entah bagaimana, perlakuan Thomas itu
membuatku khawatir sampai di mana batas
ketahanan yang dimiliki Della. Aku menyadari hal
itu saat melihat betapa sosok pria jalanan yang
dimiliki Thomas selalu membuatnya bergairah
kembali dengan perlakuannya yang keras dan
cenderung kasar itu. Itu sangat kontras dengan
gambaran percintaan kami selama ini. Meskipun
sejak kusuruh Thomas untuk menyetubuhinya
dengan caranya sendiri dan itu memang
membuat Della bergairah dan liar.
Della adalah satu-satunya wanita yang pernah
kutemui yang benar-benar menyukai menghisap
penis hingga ke dalam tenggorkannya dan
menelan sperma seorang pria, dan dapat kulihat
dia ingin Thomas agar keluar jauh di dalam
tenggorokannya. Saat menghisapnya, Della mulai
memasukkan jarinya ke dalam lubang anus
Thomas diiringi dengan remasan tangannya pada
kantung bola zakarnya yang membuat Thomas
mengerang keenakan. Setiap kali Della menambah
dorongan jarinya masuk ke dalam lubang
anusnya, Thomas menggelinjang, lalu
mengerang. Sangat erotis buatku, Della ingin
merasakan spermanya seperti yang dikatakannya
padaku kemudian. Aku terpesona menyaksikan
mereka berdua yang terlihat sangat indah dan
seksi dan tubuh Thomas yang selalu
menggelinjang karena perlakuan Della. Dan akhir
dari pertahanannya, dia mengangkat pantatnya
naik dari atas karpet dan mengerang keras
mengiringi ledakan spermanya. Thomas
menahan belakang kepala Della agar tak bergerak.
Belum pernah kudengar suara yang seperti ini,
Thomas mengerang dengan nyaring, suaranya
hampir menyerupai suara seorang wanita. Reaksi
tubuh Thomas membakar gairah Della, dan dia
tak akan melepaskan Thomas saat dia menghisap
habis sperma Thomas hingga tetesan terakhir.
Della menceritakan padaku berulang kali
setelahnya bahwa dia menyukai rasa dari
spermanya itu. Kupikir memang jelas Della
menyukai apapun yang dimiliki Thomas. Setelah
Thomas cukup pulih, dengan bercanda dia
mengatakan bahwa dia keluar dengam dahsyat
hingga dapat membuat langit-langit ruang
keluarga ini jebol jika Della tak mengisapnya tadi.
Della suka dengan antusiasnya dan mengatakan
tidak apa-apa sekeras apapun dia keluar dalam
tenggorokannya.
Kami bertiga perlu istirahat dan pergi berendam
dengan air panas dalam bak mandi. Aku pikir
mereka berduia sudah selesai, tapi mereka mulai
saling menyentuh, saat bibir mereka saling
melumat, membuatku ereksi keras untuk yang ke
empat kalinya. Rasanya aneh melihat mereka tak
merasakan kelelahan dalam berhubungan seks.
Mereka memasuki sebuah level yang baru. Della
sedang bercinta dengan Thomas dan aku
merasakan cemburu dan terangsang dalam
waktu yang sama.
Akhirnya, aku mengajak mereka keluar dari
kamar mandi dan meneruskan kesenangan ini.
Kami keluar dari kamar mandi dan hisapan Della
membuat Thomas mengeras lagi dan Della naik
ke atas tubuh Thomas yang duduk di atas sofa
dan dia menyetubuhinya dengan liar sampai
kupikir sofa itu akan patah dibuatnya. Nafas Della
terdengar memburu saat dia berusaha meraih
orgasmenya lagi dengan cara yang cepat. Jelas
Thomas nampak belum selesai dengan Della
karena saat Della akhirnya rebah dalam
pelukannya dengan orgasme yang diraihnya,
Thomas langsung mendorong tubuh Della
merangkak di atas karpet dan memposisikan
dirinya di belakang Della.
Kupikir dia akan memasuki Della dari belakang
lagi, tapi akau salah. Dengan lemah Della berusaha
mencegah Thomas yang berusaha memasukkan
penisnya ke dalam lubang anusnya, tapi Della
terlalu lemah setelah orgasme tadi. Dengan
mudah Thomas menepis penolakan yang
diberikan Della dan meneruskan usahanya untuk
masuk. Aku melihat saat dia melebarkan lubang
anusnya dan menekan kepala penisnya yang
besar membelah otot lubang anus Della yang
rapat. Della menggelinjang dan dengan lemah
memohonnya untuk berhenti, tapi Thomas tak
mendengarkannya. Kupikir ini saatnya aku maju
dan menghentikannya… tapi aku tak mampu, aku
sudah sangat terangsang. Aku sudah tersihir
dengan apa yang kusaksikan dan berharap dia
memberikan anal seks pada Della. Della meronta
berusaha menjauh dari penisnya, tapi kemudian
Thomas mencengkeram dengan erat pinggul
Della sampai meninggalkan bekas di sana. Lalu dia
mulai memasukkan penisnya membelah lubang
anus Della. Della tak menyadarinya, tapi matanya
terpejam rapat ketakutan, yang malah membuat
Thomas dan aku semakin bergairah. Della
menatapku, mengisyaratkan agar aku
menghentikan Thomas, tapi aku tak bertenaga,
tak mampu bergerak atau bereaksi, aku begitu
terangsang. Dia kembali menatapku dan aku
mamberinya pandangan tak berdaya. Dia sadar
kalau aku tak akan melakukan apapun dan
akhirnya dia pejamkan matanya dan mencoba
untuk tenang.
Pada akhirnya usaha Thomas berhasil dan
mendorong kepala penisnya masuk ke dalam
lubang anus Della membuatnya merintih
kesakitan, meremas karpet dengan kedua
tangannya. Thomas terus mendorong sampai
akhirnya batang penisnya masuk ke dalam
lubang anus Della seluruhnya hingga kantung
bola zakarnya dengan mengejutkan menghantam
kelentit Della. Della lebih membenamkan
wajahnya di karpet dan menjerit. Sekujur
tubuhnya bergetar, dan dia mulai merintih
kesakitan. Aku melihat mendekat dan dapat
kutemui air matanya keluar membasahi pipinya.
Dengan penisnya yang sudah seluruhnya
tertanam dalam lubang anus Della, Thomas
memegangi pinggul Della dengan erat dan
memandangku dengan tersenyum lebar. Aku tak
akan melupakan wajah puasnya yang
menggambarkan kekuasaannya terhadap
seorang wanita dan mendominasinya secara
menyeluruh. Dia dapat melakukan apapun
terhadap Della. Thomas mulai menyetubuhi
lubang anusnya dan dapat kulihat Della akhirnya
menangis dan masih tetap berusaha
mengeluarkan penis Thomas dari dalam
anusnya. Dia tak menikmati paksaan Thomas
terhadap anusnya. Kukira mungkin Thomas akan
berhenti, tapi dia terlihat yakin dengan apa yang
dilakukannya meskipun Della masih berontak
menolaknya, yang malah membuat lubang
anusnya semakin merapat… dan semakin
merangsang aku dan Thomas.
Dengan senyuman dan pandangan yang
mengatakan ‘lihatlah saat aku membuat
istrimu menjerit dan orgasme yang tak pernah di
alaminya sebelumnya,’ kemudian dia semakin
mempererat pegangannya pada pinggul Della dan
mulai bergerak mengayun keluar masuk dalam
lubang anusnya yang kecil. Tak bisa kupercaya
Thomas dapat memasukkan penisnya yang
besar itu ke dalam lubang anus Della yang rapat
dan kecil itu, tapi entah bagaimana dai dapat
melakukannya. Belum ada yang sebesar itu
memasukinya sebelumnya dan itu membuatnya
kesakitan. Air matanya terus mengalir dan
tubuhnya yang terus mengejang, tapi aku tak
mampu menghentikan Thomas, karena belum
pernah kurasakan se-terangsang ini dalam
hidupku sebelumnya. Gerakan mengayunnya
membuat suara aneh saat kantung bola zakarnya
menghantam kelentit dan vagina Della berulang-
ulang.
Setelah beberapa ayuna panjang dalam lubang
anus Della, akhirnya dapat kudengar suara basah
yang keluar dari dalam lubang anusnya dan
bersamaan dengan itu Della mulai terlihat tenang.
Perlahan mulai dilepaskannya cengkeraman
tangannya pada karpet, seiring dia yang mulai
menggerakkan pinggulnya mengimbangi gerakan
mengayun Thomas. Aku benar-benar terkejut!
Thomas tak pernah menghentikan gerakannya
dan kemudian yang terjadi sungguh tak dapat
dipercaya… Della mulai mengeluarkan gumaman
kata-kata dan suara yang belum pernah
kudengar. Belum pernah aku merasa begitu
bangga terhadapnya seperti sekarang ini. Aku
lihat lubang anusnya melebar dengan rapat
mencengkeram batang penis Thomas yang
membuatku yakin mengira kalau lubang anusnya
akan robek lebar. Setiap kali Thomas menarik
penisnya keluar, anusnya akan tertarik keluar
dengan rapat bersamanya. Stamina yang dimiliki
Thomas sungguh mengagumkan (sejak dia
mengalami orgasme berulang kali
sepengetahuanku, kali ini dia masih mampu
bertahan selama ini)
Tiba-tiba sebuah erangan keras keluar dari mulut
istriku saat dengan tanpa henti Thomas
menyodok penisnya dengan sebuah hentakan
keras ke dalam lubang anus Della sambil
tangannya melebarkan bongkahan pantatnya
agar dia dapat masuk sedalam mungkin. Kepala
Della terlempar ke belakang dan dia mengerang
berusaha menarik nafasnya yang terhenti. Dia tak
lagi seperti seorang wanita yang kutahu selama
ini saat bercinta. Thomas telah membawanya
pada level yang belum pernah dimasukinya.
Suara erangannya bagaikan seekor hewan.
Thomas melihatku dari balik punggungnya,
memastikan apakah aku melihat jelas lubang anus
istriku yang di masuki oleh penisnya. Perhatianku
terpecah antara melihat lubang anus istriku yang
sedang dikerjai Thomas dan konsentrasiku pada
masturbasi yang kulakukan saat ini. Dengan
sebuah senyuman yang tak kumengerti artinya,
dia meneruskan ‘pekerjaannya’ terhadap
istriku tersayang, Della yang tak hentinya
mengerang dan mendapatkan orgasme
beruntun.
Setelah 3 atau 4 kali orgasmenya kini tiada
hentinya dia mendapatkan orgasme lagi secara
berkesinambungan. Belum pernah kulihat
seorang wanita di film atau dimanapun yang
mendapatkan orgasme berkesinambungan
seperti yang dialami Della malam ini. Tak dapat
kupalingkan mataku dari penis Thomas yang
bergerak keluar masuk dalam lubang anus istriku
yang rapat. Cairan cinta Della terus mengalir pada
pahanya. Tubuhnya terus menggelinjang
dibawah ayunan pria yang menyetubuhinya
tanpa henti
Aku tak menghitung lagi berapa kali dia membuat
Della orgasme, tapi Della mendapatkan orgasme
berulang kali hingga dia dengan lemah berusaha
merangkak, sedangkan penis Thomas masih
menancap dengan mantap dalam lubang
anusnya. Thomas tak ingin melepaskannya dan
mengikutinya hingga Della merebahkan tubuh
bagian atasnya di atas sofa. Dengan sigap
Thomas langsung memegangi pinggulnya dan
kembali menyetubuhinya hingga getaran
orgasme menggoyang tubuhnya lagi. Della tak
mampu lagi mengendalikan tubuhnya yang
terbaring lemas di atas sofa membiarkan Thomas
terus menyetubuhinya. Aku kagum pada stamina
Thomas, aku harap dia mau berbelas kasihan
barang sebentar terhadap Della, tapi dia tidak. Dia
tetap mencengkeram pinggul Della dengan keras
dan langsung mengocok lubang anusnya dengan
tanpa ampun. Saat akhirnya dia mencapai
orgasmenya sendiri, bagian matanya yang hitam
seolah hilang lenyap ke dalam rongga matanya,
dan dia mengerang keras sampai-sampai aku
takut tetangga sebelah akan mendengarnya. Della
tahu kalau Thomas akhirnya keluar dan dia
menggoyangkan pantatnya dan mulutnya mulai
mengerang memohon agar Thomas keluar jauh
di dalam lubang anusnya. Dia meledakkan bom
sperma yang amat dahsyat, dan kemudian jatuh
terhempas di atas pantat Della, seiring Della yang
kembali mendaparkan orgasme terbesarnya
malam ini.
Pemandangan ini terlihat sangat erotis dengan
cairan cinta Della yang membasahi semua
tempat, dan sperma Thomas yang meleleh keluar
dari lubang anusnya. Saat Thomas berbaring
kecapaian di atas lantai, Della tergeletak di atas
sofa dengan sebuah lelehan sperma yang
panjang turun dari pantatnya. Aku memandangi
sperma tersebut yang tak terputus hingga
akhirnya jatuh menetes di atas karpet dan
membentuk sebuah pola basah yang semakin
membesar.
Setelah berejakulasi dia tergeletak di atas lantai
membiarkan Della yang masih lemah dengan
tubuh yang setengahnya berada di atas sofa. Dia
juga teramat lelah untuk bergerak. Tak dapat
kulupakan pemandangan setelah Thomas
menarik keluar penisnya dan Della hanya diam
terbaring di sana. Lubang anusnya tebuka lebar
hingga anda dapat melihat ke dalamnya. Anal
seks yang baru saja mereka lakukan
meyakinkanku saat kulihat spermanya yang
meleleh keluar dari dalam lubang anus Della kalau
aku menyukai segala yang terjadi. Pemandangan
tadi membuatku segera menaiki tubuh Della dan â
€˜menyumbangkan’ spermaku ke lubang
anusnya yang sudah merekah. Lubang anusnya
terasa sudah kendor dan membuka lebar.
Sejak saat itu tiga kali lagi kami bersama
menghabiskan waktu dengan bercinta dan
bercinta lagi. Della jadi ketagihan menjadi budak
seksnya dan bersedia melakukan apapun
keinginannya. Dia menjadi sangat penurut
terhadapnya dan menelan sperma se sering yang
Thomas kehendaki, atau Della mengijinkannya
menyetubuhi lubang anusnya. Sangat menarik
mengamati perubahan yang terjadi pada diri
Della, kuperhatikan dia menyukai di dominasi
secara menyeluruh saat berhubungan seks.
Thomas menyukai lubang anus Della dan dia
sering menyetubuhi lubang anus Della saat kita
bertiga melakukan persetubuhan dan Della selalu
mendapatkan multi orgasmenya setiap kali
Thomas melakukan itu padanya.
Suatu kali Thomas mengikuti Della berjalan
menuju ke kamar kami untuk mandi setelah
bersetubuh selama 3 jam non stop. Thomas
masuk ke dalam kamar mandi bersamanya dan
mereka kembali bersetubuh di dalam kamar
mandi tersebut. Aku melihatnya dari balik kaca
kamar mandi, pemandangan yang kusaksikan
semakin bertambah erotis dengan butiran-butiran
air yang ada di sekujur tubuh mereka dan dia
menyetubuhi Della dari belakang.
Tiba-tiba, membuat kami kecewa, Thomas harus
segera meninggalkan kota ini. Kami merindukan
seks bersama Thomas, tapi selalu berterima kasih
dengan pertolongannya terhadap Della dan aku
sadar kami berdua menikmati ada seorang pria
lain yang bercinta dengan Della. Pengalaman
seksual Della bersama Thomas merubah seluruh
kehidupan seksualnya dan bagaimana terbukanya
dia terhadap eksplorasi kehidupan seksual kami.
Untungnya dia tidak hamil setelah bersama
Thomas.
Aku sangat berhutang budi terhadap Thomas
yang telah membebaskan gairah seksual Della.
Pengalamani bersamanya dalam ‘permainan
bertiga’ kami membuat Della menyukai
melakukan hubungan seks dengan dua orang
pria bersamaan, dan sekarang bahkan dengan
wanita juga. Sejak dengan Thomas… dia sudah
melakukannya dengan beberapa pria lain yang
ukuran penisnya bahkan lebih besar dari penis
raksasanya Thomas. Dia tak lagi merasa takut
bersama dengan pria lain selain aku untuk
bercinta. Dia menikmatinya. Dia menikmati seks,
tapi kami berdua sepakat kalau dia tak akan
melakukannya tanpa kehadiranku.
Sekarang dia suka berpakaian seksi saat bertemu
dengan pria lain untuk membuatnya terangsang.
Kami melakukannya beberapa kali dengan pria
lain dan itu sangat erotis bagiku melihatnya.
Hidup rasanya jadi semakin baik dan semakin
bertambah baik saja sekarang karena dia sangat
berantusias dan senang dipuaskan oleh dua pria
sekaligus dan bersikap seperti seorang putri saat
melakukannya. Kami mengharapkan ada
pasangan lain yang mau mencobanya bersama
kami…


Adult | GO HOME | Exit
1/2531
U-ON

inc Powered by Xtgem.com